Senin, 24 Agustus 2015

BUNGA MAWAR

Suatu ketika, ada seseorang pemuda yang mempunyai sebuah bibit mawar. Ia ingin sekali menanam mawar itu di kebun belakang rumahnya. Pupuk dan sekop kecil telah disiapkan. Bergegas, disiapkannya pula pot kecil tempat mawar itu akan tumbuh berkembang. Dipilihnya pot yang terbaik, dan diletakkan pot itu di sudut yang cukup mendapat sinar matahari. Ia berharap, bibit ini dapat tumbuh dengan sempurna.

Disiraminya bibit mawar itu setiap hari. Dengan tekun, dirawatnya pohon itu. Tak lupa, jika ada rumput yang menganggu, segera disianginya agar terhindar dari kekurangan makanan. Beberapa waktu kemudian, mulailah tumbuh kuncup bunga itu. Kelopaknya tampak mulai merekah, walau warnanya belum terlihat sempurna. Pemuda ini pun senang, kerja kerasnya mulai membuahkan hasil. Diselidikinya bunga itu dengan hati-hati. Ia tampak heran, sebab tumbuh pula duri-duri kecil yang menutupi tangkai-tangkainya. Ia menyesalkan mengapa duri-duri tajam itu muncul bersamaan dengan merekahnya bunga yang indah ini. Tentu, duri-duri itu akan menganggu keindahan mawar-mawar miliknya.

Sang pemuda tampak bergumam dalam hati, “Mengapa dari bunga seindah ini, tumbuh banyak sekali duri yang tajam? Tentu hal ini akan menyulitkanku untuk merawatnya nanti. Setiap kali kurapihkan, selalu saja tanganku terluka. Selalu saja ada ada bagian dari kulitku yang tergores. Ah pekerjaan ini hanya membuatku sakit. Aku tak akan membiarkan tanganku berdarah karena duri-duri penganggu ini.”

Lama kelamaan, pemuda ini tampak enggan untuk memperhatikan mawar miliknya. Ia mulai tak peduli. Mawar itu tak pernah disirami lagi setiap pagi dan petang. Dibiarkannya rumput-rumput yang menganggu pertumbuhan mawar itu. Kelopaknya yang dahulu mulai merekah, kini tampak merona sayu. Daun-daun yang tumbuh di setiap tangkai pun mulai jatuh satu-persatu. Akhirnya, sebelum berkembang dengan sempurna, bunga itu pun meranggas dan layu.

Jiwa manusia, adalah juga seperti kisah tadi. Di dalam setiap jiwa, selalu ada ‘mawar’ yang tertanam. Tuhan yang menitipkannya kepada kita untuk dirawat. Tuhan lah yang meletakkan kemuliaan itu di setiap kalbu kita. Layaknya taman-taman berbunga, sesungguhnya di dalam jiwa kita, juga ada tunas mawar dan duri yang akan merekah.

Namun sayang, banyak dari kita yang hanya melihat “duri” yang tumbuh. Banyak dari kita yang hanya melihat sisi buruk dari kita yang akan berkembang. Kita sering menolak keberadaan kita sendiri. Kita kerap kecewa dengan diri kita dan tak mau menerimanya. Kita berpikir bahwa hanya hal-hal yang melukai yang akan tumbuh dari kita. Kita menolak untuk menyirami” hal-hal baik yang sebenarnya telah ada. Dan akhirnya, kita kembali kecewa, kita tak pernah memahami potensi yang kita miliki.

Banyak orang yang tak menyangka, mereka juga sebenarnya memiliki mawar yang indah di dalam jiwa. Banyak orang yang tak menyadari, adanya mawar itu. Kita, kerap disibukkan dengan duri-duri kelemahan diri dan onak-onak kepesimisan dalam hati ini. Orang lain lah yang kadang harus menunjukannya.

Jika kita bisa menemukan “mawar-mawar” indah yang tumbuh dalam jiwa itu, kita akan dapat mengabaikan duri-duri yang muncul. Kita, akan terpacu untuk membuatnya akan membuatnya merekah, dan terus merekah hingga berpuluh-puluh tunas baru akan muncul. Pada setiap tunas itu, akan berbuah tunas-tunas kebahagiaan, ketenangan, kedamaian, yang akan memenuhi taman-taman jiwa kita. Kenikmatan yang terindah adalah saat kita berhasil untuk menunjukkan diri kita tentang mawar-mawar itu, dan mengabaikan duri-duri yang muncul.

Semerbak harumnya akan menghiasi hari-hari kita. Aroma keindahan yang ditawarkannya, adalah layaknya ketenangan air telaga yang menenangkan keruwetan hati. Mari, kita temukan “mawar-mawar” ketenangan, kebahagiaan, kedamaian itu dalam jiwa-jiwa kita. Mungkin, ya, mungkin, kita akan juga berjumpa dengan onak dan duri, tapi janganlah itu membuat kita berputus asa. Mungkin, tangan-tangan kita akan tergores dan terluka, tapi janganlah itu membuat kita bersedih nestapa.

Biarkan mawar-mawar indah itu merekah dalam hatimu. Biarkan kelopaknya memancarkan cahaya kemuliaan-Nya. Biarkan tangkai-tangkainya memegang teguh harapan dan impianmu. Biarkan putik-putik yang dikandungnya menjadi bibit dan benih kebahagiaan baru bagimu. Sebarkan tunas-tunas itu kepada setiap orang yang kita temui, dan biarkan mereka juga menemukan keindahan mawar-mawar lain dalam jiwa mereka. Sampaikan salam-salam itu, agar kita dapat menuai bibit-bibit mawar cinta itu kepada setiap orang, dan menumbuh-kembangkannya di dalam taman-taman hati kita.


Jumat, 21 Agustus 2015

URUSAN DENGAN TUHAN

Badrun membawa piringnya, seperti biasa, mengantri setiap pagi untuk sarapan pagi. Wajahnya selalu tersenyum pada setiap orang. Walaupun dia masih muda, nampak kerut-kerut di wajahnya, yang membuat dia kelihatan lebih tua dari umurnya. Karena kasus manipulasi, Badrun harus mendekam di penjara ini.
Hukum memang tak kenal belas kasihan. Orang yang mengenal Badrun dari dekat pasti tak tega, kenapa orang sebaik dia harus masuk penjara.

Sebelum masuk penjara ini, dia adalah akuntan sebuah perusahaan besar. Dari gajinya bekerja, dia dapat menghidupi anak dan istrinya, mempunyai rumah dan kendaraan. Dia juga punya sebidang tanah untuk sekedar berkebun, warisan orangtuanya. Hidupnya betul-betul bahagia.

Sampai akhirnya, suatu tragedi telah berlaku padanya. Urusannya hanya sepele, pada mulanya, sebagai seorang karyawan dengan posisi basah, di sebuah perusahaan, sedikit banyak pasti menimbulkan kecemburuan antara sesama rekan kerjanya.

Adalah Santi, seorang sekretaris bos, wanita pintar tapi liar, yang membikin gara-gara. Sudah lama dia memendam rasa iri pada Badrun. Karena posisinya, sebagai sekeretaris direktur, ternyata tak bisa sekedar memanipulasi uang belanja perusahaan. Sebab setiap kali dia membujuk Badrun, tak bisa juga dapat, walaupun satu sen. Badrun memang tak bisa sembarangan mengeluarkan uang, sebelum disetujui atasan.

Sebagai wanita pintar, Santi tahu kelemahan lelaki, dan mengetahui pula kelebihannya sebagai wanita. Disebarkannya gossip ke seluruh karyawan, kalau dia menjalin hubungan dengan Badrun. Dan dengan aktingnya yang meyakinkan, berhasil mengelabui seluruh karyawan, kalau dia sudah betul-betul dekat dengan Badrun. dengan berbagai bujuk rayu dan kata yang manis pada staff bawahan Badrun pula, dia berhasil mempunyai akses ke bagian keuangan, bagian yang dikepalai Badrun.

Badrun tak suka dengan sifat Santi, tapi dia juga tak bisa bersikap kasar, apalagi Santi adalah sekretaris bosnya. Dengan halus ditegurnya sikap Santi tersebut, tapi Santi memang sudah nekat. Entah bagaimana, tiba-tiba saja uang sebesar lebih dari 1 milyar tak diketahui keberadaannya. Tak ada kwitansi, tak ada nota, tak ada barang hasil pembelian dan sebagainya.

Badrun yakin, ini ulah Santi, tapi dia tak bisa membuktikannya. Seluruh transaksi keluar dan masuk uang, selalu memakai nama dia. Akhirnya vonis menimpa dia, didakwa menggelapkan uang perusahaan. Bukan itu saja, ternyata gossip yang disebarkan Santi sudah sampai ke rumah-tangga Badrun. Istri Badrun dibakar cemburu, pergi dari rumah bersama anak kesayangannya.

Ketika sidang pun, istrinya tak datang, apalagi selama dia dipenjara. Kawan-kawan dan tetangganya juga menjaga jarak, mereka tak menyangka, ternyata orang pendiam dan baik itu, bisa berbuat kriminal. Padahal tak terhitung kebaikan-kebaikan selama ini pada tetangga dan teman-temannya.

Seluruh hartanya bendanya, termasuk kebun warisan orangtuanya, dirampas untuk mengganti seluruh kerugian perusahaan.

Bahkan di dalam penjara, Badrun selalu menerima perlakuan-perlakuan yang tidak adil dari sesama penghuni. Sering dia tidak kebagian jatah makanan, uang kerajinan hasil membuat ukiran dipalak dan lain-lain. Tapi itu tak menyurutkannya tersenyum dan menyapa setiap orang serta berbuat baik.

Suatu malam, di dalam mushalla penjara, aku mengobrol dengannya. Bertanya penuh ingin tahu, akan sikapnya selama ini. Kenapa dia tak mau melawan ketika dipukul seorang penghuni yang sok jagoan, kenapa dia diam saja ketika jatah makanannya direbut, kenapa dia tak membalas dendam segala sikap tidak adil yang diterimanya selama ini, baik sebelum atau sesudah dia dipenjara.

Maka, kucatat segala perkataannya, yang tak kulupakan seumur hidupku:
“Manusia sering kali bertindak tak masuk akal dan egois, bagaimanapun juga, maafkanlah mereka.
Kalau kamu berbuat baik, orang-orang akan menyangka kamu punya motivasi di balik perbuatan baikmu itu, bagaimanapun juga, teruskanlah bebuat baik.

Kalau kamu sedang mengalami suatu perkara, kamu akan menemui kawan yang palsu, dan lawan yang sesungguhnya. Terus jalani urusan itu.
Kalau kamu jujur dan terus-terang, orang akan mengira kamu sedang berbuat curang, bagaimanapun juga, tetaplah berlaku jujur.
Apa yang kamu bangun selama bertahun-tahun, bisa saja dihancurkan oleh seseorang dalam waktu satu malam. Tapi, tetaplah membangun bangunan itu.

Kalau kamu berada dalam kedamaian dan kebahagiaan, orang-orang pasti iri dan cemburu; tetaplah kamu bahagia dan tersenyum dalam kedamaianmu.
Perbuatan baik yang hari ini kamu lakukan, bisa jadi dilupakan oleh orang esok hari; bagaimanapun juga, tetaplah berbuat baik.
Berilah dunia ini yang paling bagus yang kau miliki, dan itu belum tentu cukup; tapi, bagaimanapun juga, tetaplah memberi.
Kamu lihat, pada akhirnya, ini adalah urusan antara kamu dan Tuhan”.


CERITA 4 LILIN

Ada 4 lilin yang menyala, Sedikit demi sedikit habis meleleh.

Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka

Yang pertama berkata: “Aku adalah Damai.” “Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!” Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.

Yang kedua berkata: “Aku adalah Iman.” “Sayang aku tak berguna lagi.” “Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.” Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.

Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara: “Aku adalah Cinta.” “Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.” “Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna.” “Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.” Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.

Tanpa terduga…

Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: “Ekh apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!”

Lalu ia mengangis tersedu-sedu.

Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata:

Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya:

“Akulah HARAPAN.”

Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.

Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yang ada dalam hati kita….dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-nya!

Selasa, 11 Agustus 2015

TAK MENYESAL MENGENALMU

Hal yang sangat menyedihkan adalah saat kau jujur pada seseorang, dan dia berdusta padamu.
Saat dia telah berjanji padamu, dia mengingkarinya.

Saat kau memberikan perhatian, dia tidak menghargainya.
Hal yang sangat mengecewakan adalah kau dibutuhkan hanya pada saat dia dalam kesulitan.

Saat kau bersikap ramah, dia terkadang bersikap sinis padamu.

Saat kau butuh dia untuk berbagi cerita, dia berusaha untuk menghindarimu.
Jangan pernah menyesali atas apa yang terjadi padamu
Sebenarnya hal-hal yang kau alami sedang mengajarimu

Saat seseorang berdusta padamu atau tidak menepati janjinya padamu atau dia tidak menghargai perhatian yang kau berikan
sebenarnya dia telah mengajarimu agar kau tidak berprilaku seperti dia

Saat kau mencintainya dengan tulus tapi dia tidak mencintaimu atau dia yang kau sayangi tiba-tiba memutuskan hubungannya denganmu sebenarnya 
Dia sedang mengajarimu untuk menerima rencanaNya.

Saat kau bersikap ramah tapi dia terkadang bersikap sinis padamu…
sebenarnya dia sedang mengajarimu untuk selalu bersikap ramah pada siapapun

Saat kau butuh dia untuk berbagi cerita, dia berusaha untuk menghindarimu
sebenarnya dia sedang mengajarimu untuk menjadi seseorang yang bisa diajak berbagi cerita, mau mendengarkan keluhan temanmu dan membantunya…

Bila kau dibutuhkan hanya pada saat dia sedang dalam kesulitan…
sebenarnya juga ia telah mengajarimu untuk menjadi orang yang arif & santun, kau telah membantunya saat dia dalam kesulitan…

Begitu banyak hal yang tidak menyenangkan yang sering kau alami atau bertemu dengan orang2 yang menjengkelkan, egois dan sikap yang tidak mengenakkan…
Dan betapa tidak menyenangkan menjadi orang yang dikecewakan, disakiti, tidak dipedulikan/dicuekin, tidak dihargai, atau bahkan mungkin dicaci dan dihina…
Yang paling berharga adalah sebenarnya orang-orang tersebut sedang mengajarimu untuk melatih membersihkan hati dan jiwa, melatih untuk menjadi orang yang sabar dan mengajarimu untuk tidak berprilaku seperti itu…

Mungkin Tuhan menginginkan kau bertemu orang dengan berbagai macam karakter yang tidak menyenangkan sebelum kau bertemu dengan orang yang menyenangkan dalam kehidupanmu dan kau harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia itu yang telah mengajarkan sesuatu hidupmu

Untuk seseorang yang saya maksud, terimakasih untuk pelajaran yang telah kamu berikan padaku, jujur saya sakit, tapi saya yakin dibalik semua itu ada makna yang akat tersirat.
Saya sadar, mungkin ini ganjaran / karma dari kesalahan-kesalahan yang dulu pernah terukir. Saya iklas Karena hidup adalah sebap akibat.
Untuk seseorang yang saya maksud, saya tidak pernah menyesal telah mengenalmu, 
KAMU YANG TERINDAH DAN AKAN TETAP SELALU INDAH



FULL SINOPSIS BORUTO THE MOVIE SPOILER

BORUTO THE MOVIE


Film dibuka dengan adegan pertarungan yang sangat seru antara Uchiha Sasuke melawan keturunan dari Otsutsuki Kaguya yaitu Otsutsuki Kinshiki dan Otsutsuki Momoshiki.

Keturunan Kaguya ini mempunyai keahlian menyerap ninjutsu, dan menggunakan ninjutsu yang diserap untuk menyerang lawannya. Berusaha untuk mengumpulkan kembali chakra dari bijuu untuk dijadikan satu, Kinshiki dan Momoshiki mengincar Hachibi dan Kyuubi.

Di desa Konoha, Boruto, Sarada dan Mitsuki yang telah menjadi satu tim berusaha untuk menyelesaikan misi pertamanya yang dipimpin oleh sensei Konohamaru. Misinya adalah menangkap beruang yang merusak desa. Dengan mudah tim Boruto menyelesaikan misinya, dan sensei Konohamaru pun juga menunjukkan pada Boruto kalau dia mempunyai alat ninjutsu yang dipakai di pergelangan tangan. Dengan alat itu, dengan bebas dan cepat Konohamaru menggunakan ninjutsu dari berbagai elemen (air, angin, petir, tanah dan api).

Alat ninjutsu itu ternyata alat yang dibuat oleh ilmuwan ninjutsu di desa Konoha. Dan para ilmuwan yang dipimpin oleh Katasuke, sedang gencar-gencarnya mempromosikan alat tersebut supaya dapat dipergunakan di ujian chuunin. Tapi sayangnya, Naruto menolak alat tersebut digunakan di ujian Chuunin, karena bukan kemampuan alami dari sang ninja.

Naruto yang sangat sibuk dengan posisinya sebagai Hokage ke 7, mempunyai sedikit waktu untuk keluarganya. Hal ini membuat Boruto membenci Naruto, dan ingin mendapat perhatian dari Naruto dengan menjadi lebih kuat daripada Naruto. Dan mengancam Naruto bila hari ini tidak pulang ke rumah untuk merayakan ulang tahun Himawari, maka Boruto tidak akan mengampuni Naruto.


Ketika perjalanan pulang Boruto, Sarada dan Mitsuki, mengobrol tentang orang tua masing-masing. Boruto enak ya, ayahnya seorang hokage, kakeknya pun hokage. Sarada pun juga ayahnya Uchiha Sasuke orang terkuat setara dengan Hokage ke 7.

BORUTO - SARADA - MITSUKI

“Mitsuki orang tuamu siapa? Saya tidak pernah dengar apapun tentang orang tuamu”. kata Boruto.

Perbincangan terputus karena Hinata dan Himawari menjemput Boruto dan mengajak pulang bersama.

Naruto hadir pada perayaan ulang tahun Himawari, tapi sayang kue terjatuh dan ternyata itu hanyalah “kagebunshin”nya Naruto. Sontak marahlah Boruto, Hinata berusaha menenangkan tapi tidak berhasil.

“Ping pong” bunyi bel rumah, Boruto pun mengira ayahnya pulang, dan menyambutnya dengan sebuah pukulan. Pukulan ditangkis, ternyata bukan Naruto melainkan Sasuke yang sedang mencari Naruto untuk menceritakan pengalamannya melawan Kinshiki dan Momoshiki.

Hinata pun menjawab, “Naruto masih ada di ruang Hokage”.


Sasuke pun ke kantor Hokage untuk menemui Naruto.

SASUKE DAN BORUTO
Sepulang dari kantor Hokage, Boruto berusaha menyerang Sasuke dan berupaya untuk menjadi murid Sasuke dengan tujuan menjadi lebih kuat dari Naruto.
Sasuke pun mengajukan syarat, “Kalau bisa rasengan, saya angkat jadi murid”.
Dengan semangat menggebu-gebu, pagi-pagi buta Boruto ke rumah sensei Konohamaru untuk minta diajar rasengan.
Meskipun rasengan yang dihasilkan oleh Boruto masih kecil, Sasuke menepati janjinya dan mengangkat Boruto menjadi murid.
Ujian chuunin pun akan dimulai, Boruto mendapat kunjungan dari ilmuwan ninjutsu Konoha untuk menggunakan alat ninjutsu di pergelangan tangan supaya menjadi lebih kuat. Meskipun alat tersebut dilarang digunakan di ujian Chuunin, Boruto mengenakan alat tersebut di pergelangan tangannya.
Ujian pertama Boruto, Sarada dan Mitsuki lulus.
Ujian kedua, Boruto mengalami kesulitan dan menggunakan alat ninjutsunya, menyerang dengan elemen air dan petir. Untungnya tidak ketahuan oleh para sensei, sehingga dinyatakan lulus.
Ujian ketiga, Boruto melawan Shikadai Nara (anak dari Shikamaru dan Temari), mengalami kesulitan menghadapi Nara, Boruto pun menggunakan alat ninjutsunya. Dan akhirnya Nara menyerah, dan Boruto dinyatakan menang.
Tapi Naruto melihat sesuatu yang aneh pada Boruto dan meminta Hinata menggunakan Byakugan untuk melihat Boruto. Akhirnya Naruto mendekati Boruto dan mendiskualifikasikan Boruto karena menggunakan alat ninjutsu yang dilarang digunakan di ujian chuunin.

Tidak disangka dan secara tiba-tiba Kinshiki dan Momoshiki muncul dan menghancurkan arena pertarungan. Naruto dan Sasuke berusaha melawan dengan kekuatan gabungan antara Susanoo dan Kyuubi. Karena ada Boruto dan Sarada, Naruto meminta Sasuke melindungi mereka dan Naruto bertarung dengan sekuat tenaga. Naruto kalah, dan dibawa ke dimensi lain oleh Kinshiki dan Momoshiki untuk diserap kekuatan kyuubinya.

Sasuke dibantu dengan 4 kage dan juga Boruto, mengejar Kinshiki dan Momoshiki ke dimensi lain menggunakan Rinnegan. Melalui pertarungan yang sangat sengit, Kinshiki berhasil diikat, dan Momoshiki pun terpojok. Kinshiki dengan sekuat tenaga melepaskan diri dari ikatan dan bergabung menjadi satu dengan Momoshiki. Dengan ilmu bayangan, Naruto dan 4 kages dibuat tidak bisa bergerak.


Sasuke pun menyuruh muridnya Boruto untuk bertarung dan menggunakan rasengan kecilnya. Tidak disangka rasengan kecil Boruto berhasil mengenai Momoshiki. Alhasil Naruto dan 4 kages terbebas dari ilmu bayangan. Sasuke menyebut rasengan Boruto adalah rasengan yang menghilang.
Sasuke menyuruh Boruto sekali lagi menyerang Momoshiki dengan rasengannya, Naruto pun menyetujuinya dan memberi kekuatan pada Boruto sehingga rasengan Boruto menjadi rasengan raksasa
Dan akhirnya Momoshiki berhasil dilenyapkan oleh Boruto.
Setelah meraih kemenangan mereka semua kembali ke desa Konoha dan hidup damai bersama keluarga masing-masing.
Di akhir cerita, Boruto, Sarada dan Mitsuki berbincang mengenai masa depan mereka.
Sarada ingin menjadi Hokage, dan bilang kepada Boruto supaya jangan menghalangi langkahnya.
Boruto menjawab, “Saya akan mendukung Sarada jadi Hokage, ayah saya hokage, kakek saya hokage, saya ingin mencoba jalan hidup berbeda dengan mereka. Saya ingin menjadi ninja seperti Uchiha Sasuke”.
dan Mitsuki yang orang tuanya tidak diketahui siapa, kembali ditanya oleh Sarada dan Boruto. Sebenarnya orang tuamu itu siapa sih?
Dan Mitsuki menjawab, “Orang tua saya adalah OROCHIMARU”.
Boruto bertanya, “Orochimaru itu siapa”


Sarada yang kaget pun bertanya, “Jadi Orochimaru itu ayah kamu atau ibu kamu??”.


source : http://sayasukajepang.blogspot.jp/2015/08/boruto-naruto-movie.html

Senin, 10 Agustus 2015

NARUTO SHIPPUDEN

Penyerangan Pain Ketua Akatsuki


Saat Naruto mendengar kematian gurunya, yaitu Jiraiya karena menyusup ke Amegakure untuk menguak misteri tentang Pain, ia merasa sedih. Tapi setelah Naruto dinasihati oleh Shikamaru, akhirnya dia mau membantu untuk menguak misteri kode yang tertera pada punggung Fukasaku. Setelah itu Naruto diminta mempelajari Chakra Senjutsu seperti Jiraiya oleh Fukasaku. Akhirnya Naruto pergi ke Gunung Myobokuzan untuk berlatih Chakra Senjutsu dengan tetua katak. Tapi saat latihan berlangsung, Naruto mengkhawatirkan desanya jika diserang Akatsuki nantinya, tapi Fukasaku yakin ninja-ninja Konoha mampu menjaga diri.

Saat Konoha benar-benar hancur, Shima (istri Fukasaku) memanggil Naruto dan para katak lainnya dari Myobokuzan untuk mengalahkan Pain. Di sini Naruto tampil berbeda dengan matanya yang Sage Mode dan juga jubah seperti Hokage ke-4, tapi berwarna jingga. Naruto bisa merasakan chakra para ninja Desa Konoha, tetapi Naruto tidak dapat merasakan chakra Kakashi dan lalu bertanya kepada Tsunade apakah Kakashi baik-baik saja, tapi Tsunade tidak menjawabnya.

Terjadi Pertempuran seru antara Naruto dan Pain disini Naruto meminta kepada Tsunade untuk kasih tahu ke warga konoha jangan ikut campur dalam pertarungannya dengan Pain dikarenakan Naruto akan sulit bertarung sambil melindunginya disini naruto memulai dengan jurus Senpo Oodama Rasengan , disaat - saat genting tiba tiba Hinata muncul dan membantu Naruto , kemudian Naruto marah kepada Hinata untuk tidak membantunya disaat ini Hinata mulai mengungkapkan perasaanya ke Naruto bahwa Hinata mencintainya kemudian Hinata menyerang Pain dengan jurus Juho Soshiken dan serangannya berhasil melumpuhkan Pain Sementara tetapi Pain memulai serangan Balik kepada Hinata setelah itu Pain menyerang Hinata dengan jurus Shinra Tensei dan Hinata langsung tersungkur ke tanah dan langsung di tusuk oleh Pain.

Naruto melihat Hinata ditusuk oleh Pain, Naruto langsung berubah menjadi Kyuubi ekor 6 disaat naruto menjadi Kyuubi naruto menyerang Pain dengan sangat brutal membuat tanah hancur dan disaat Kyuubi Naruto meninggalkan desa , Pain menggunakan jurus Chibaku Tensei untuk mengekang Kyuubi disini Kyuubi sangat kuat dan membentuk ekor 9 langsung , kemudian di dalam tubuh naruto Kyuubi berusaha untuk melepas segelnya di dalam tubuh naruto tetapi kejadian tersebut digagalkan oleh Minato Namikaze/Hokage ke-4 , didalam perut Naruto Minato berbicara kepada Naruto bahwa Naruto adalah anaknya, kemudian naruto tidak menyangka bahwa dia adalah anak Hokage ke-4 setelah itu minato membuat segel baru unuk naruto dan langsung meninggalkan Naruto.

Kemudian Kyuubi langsung menghilang dan Naruto memakai Sage Mode terakhir untuk menyerang Pain , setelah itu naruto berhasil memukul Pain dan dan mengambil tindik Pain tersebut disana Naruto berhasil melacak keberadaan Nagato/Pain Ke-7 setelah berhasil melacaknya Naruto menggunakan Jurus Seribu Bayangan dan Rasengan dan Pain berhasil dikalahkan oleh Naruto kemudian Naruto menuju ke Tempat nagato disana Naruto langsung berubah menjadi chakra Kyuubi dan setelah berubah ke jati diri Naruto menanyakan ke Nagato dan Nagato bercerita tentang masa lalunya setelah itu Nagato mempercayakan kepada Naruto untuk membawa Perdamaian yang sesungguhnya setelah itu Nagato menggunakan Gedou Rinne Tensei No Jutsu untuk membangkitkan Orang - Orang Desa yang dibunuhnya, tapi dari efek jurus tersebut membuat Nagato harus merelakan nyawanya sendri, Kemudian setelah itu naruto kembali ke desa sambil digendong sama Kakashi tidak disangka naruto mendapat sambutan dari orang desa dan di episode inilah naruto mulai diakui oleh orang desa dan menjadi Pahlawan Desa Konoha.


Pertemuan Lima Kage

Pain telah dikalahkan, desa Konohagakure sudah aman kembali, tetapi Tsunade sang Hokage sedang dalam keadaan koma setelah mempertahankan desanya dari serangan Pain. Danzo Shimura pun tidak tinggal diam, dia mencari celah untuk menjadi Hokage, dia memaksakan dirinya untuk menjadi Hokage dengan alasan komanya Tsunade, dengan begitu, Danzo Shimura telah diangkat menjadi Hokage ke-6. Mengetahui itu, Naruto merasa tidak setuju, terlebih lagi Danzo telah menetapkan Sasuke Uchiha sebagai pengkhianat bagi desa. Naruto dan Sakura bertanya kepada Sai tentang Danzo, ingin mengetahui bagaimana caranya dia bisa mengubah pikirannya, tetapi Sai tidak bisa membantu mereka. Perbincangan mereka menarik perhatian dua Kumo-nin, Karui dan Omoi. Mereka memberitahu Naruto dan Sakura bahwa Sasuke telah bergabung dengan Akatsuki, dan menuntut informasi yang mungkin dapat membantu untuk membunuh Sasuke. Naruto menerimanya dengan sukarela, tetapi akhirnya dia tetap tidak mau menjual Sasuke kepada mereka. Sebagai gantinya, untuk meredam rasa marah mereka, Naruto menawarkan mereka untuk mengeroyokinya, mereka menerima dengan senang hati sebelum akhirnya Sai menghentikannya.

Sementara Naruto pulih dari cedera, dia meminta Yamato dan Kakashi untuk membawanya ke Negara Besi, agar dia bisa meminta Raikage, untuk memaafkan Sasuke. Yamato dan Kakashi setuju, tetapi saat mereka berbicara dengan Raikage, dia menolak permintaannya dan memarahi Naruto karena telah berdiri untuk penjahat. Naruto pergi ke sebuah penginapan lokal untuk mempertimbangkan apa yang harus dilakukan selanjutnya, dimana dia berhadapan dengan Tobi, yang meminta Naruto memberitahu bagaimana caranya dia bisa membuat Nagato berubah pikiran. Naruto mengabaikan pertanyaan itu, dia menanyakan tentang rencana Tobi dengan Sasuke. Tobi bercerita tentang Rikudo Sennin, Klan Uchiha, kebenaran tentang tragedi klan Uchiha, dan Sasuke akan membalas dendam. Naruto bersikeras bahwa dia masih bisa menghentikan Sasuke, tapi Tobi tertawa dan pergi, dia mengatakan bahwa Naruto dan Sasuke ditakdirkan untuk bertarung lagi.

Sementara Naruto melatih kemampuan Sennin Modenya untuk menemukan Sasuke, Sakura memotongnya, setelah datang ke Negara Besi untuk berbicara dengan dia. Dia bilang dia mencintai Naruto dan sudah tidak ada perasaan lagi untuk Sasuke. Tetapi Naruto tidak percaya dan dia tahu kalau Sakura masih memiliki perasaan untuk Sasuke, dan mengatakan kalau Sakura berbohong kepada dirinya sendiri, dan dia bilang dia benci orang-orang yang berbohong kepada diri mereka sendiri. Marah dengan ini, Sakura bilang kalau dia mengatakan yang sebenarnya, dan dengan begitu Naruto tidak perlu menepati janjinya, janji membawa pulang Sasuke. Naruto bilang kalau tindakannya tidak ada hubungannya dengan janji itu, dia hanya ingin menyelamatkan Sasuke. Setelah itu Sakura pergi bersama teman-teman, dia bilang ingin pulang. Lalu Bunshin tinta Sai mendekati Naruto, Kakashi, Yamato dan dia mengatakan tentang keputusan Sakura dan Konoha 11 untuk membunuh Sasuke agar dia tidak melibatkan Konoha kedalam perang lain, dan Sai juga berpikir kalau Sakura masih mencintai Sasuke, dan dia ingin menghentikannya dari keterpurukan. Gaara sang Kazekage juga datang menemui mereka, dan mengatakan tentang Perang Dunia Shinobi Keempat, dan keputusan untuk melindungi Naruto dan B dari Akatsuki. Gaara meminta Naruto untuk mengerti tentang semua orang yang memerangi orang-orang seperti Sasuke dan sebagai teman Sasuke, Naruto harus memberikan yang terbaik. Ketika Gaara pergi, Naruto memikirkan apa yang semua orang telah katakan dan mulai bernapas. Lalu dia pingsan, dan ketika bangun, di tempatnya hanya ada Yamato, Kakashi sudah pergi untuk menghentikan Sakura dan berurusan dengan Sasuke.